Sesepuh Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Edukasi Pencegahan Riba Masuk Pasar Tanah Abang

PADANG – Sesepuh pedagang Pasar Tanah Abang, Haji Ismet, mengharapkan edukasi soal pencegahan riba oleh organisasi RCC (Riba Crisis Centre) agar masuk ke Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat.

Para pedagang di Pasar Tanah Abang sangat membutuhkan pemahaman soal bahaya riba.Karena mereka sehari-hari beraktifitas dalam jual beli yang bisa saja terjebak riba. Bila ada pemahaman-pemahaman dasar soal itu maka pedagang dalam bisnisnya akan berhati-hati.

Demikian hal itu diungkapkan oleh Haji Ismet saat menerima silaturahim rombongan RCC Sumatera Barat dan RCC Solok di kediamannya di Kampung Nagari Paninggahan Solok Sumatera Barat, Rabu (24/3/2021).

Silaturahim DPW RCC Solok dan MSC Sumatera Barat dengan sesepuh pedagang Pasar Tanah Abang Haji Ismet.

Dalam kesempatan itu hadir selaku Branch Manager MSC Sumatera Barat Rian Renova dan Ketua DPW RCC Solok Yahya Krisnawansyah. Haji Ismet menyambut senang atas kedatangan organisasi dakwah anti riba tersebut. Apalagi bila langsung berdakwah di pasar grosir dan tekstil terbesar di Indonesia itu.

Ia mengungkapkan perkembangan para pedagang Pasar Tanah Abang. Bahwa saat ini telah ada koperasi pedagang yang berbasis syariah. Dirinya salah satu penggerak koperasi tersebut dan anggotanya di antaranya IKM Pasar Tanah Abang. “Kita memang agak berat menerapkan koperasi syariah ini. Namun adanya RCC ibarat gayung bersambut dan bisa bersinergi,” tuturnya.

Dia juga mengharapkan semoga RCC bisa merilis program untuk menyiapkan kebutuhan rumah bagi perantau Minang di Tanah Abang dan Jakarta pada umumnya. Karena selama ini sulit bagi pedagang untuk mengakses fasilitas kredit karena berpenghasilan sebagai pedagang kurang dilirik oleh perbankan.

Terlebih lagi setelah mulai faham adanya riba dalam skema KPR konvensional tersebut. Karena sebagai perantau memiliki rumah mestinya jadi prioritas karena adalah kebutuhan pokok.

Dan ide tentang akan dibuatkan kawasan hunian perantau Minang yang direncanakan di sekitar Tigaraksa Kabupaten Tangerang sangatlah revolusioner. Apalagi bisa dicicil 10 tahun tanpa bunga, tanpa mewajibkan adanya slip gaji dan tanpa adanya denda dan sita. Pastinya ini adalah impian dan doa semua perantau yg sebagian besar bekerja pada sektor non formal, sebagai pedagang, UKM, supir, dan lain-lain.

Dan di dalam kawasan hunian ini nantinya akan dibangun fasilitas pendidikan, kesehatan, juga pengembangan ekonomi mikro syariah berbasis kawasan yang akan menjadi upaya penguatan ekonomi setiap keluarga penghuni perumahan.

Foto bersama sesepuh pedagang Pasar Tanah Abang Haji Ismet dengan DPW RCC Solok dan MSC Sumatera Barat.

Ketua Ketua DPW RCC Solok Yahya Krisnawansyah mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi bahaya riba ke masyarakat Sumartera Barat. Kemudian siap menyampaikan aspirasi pedagang Pasar Tanah Abang ke RCC pusat. “Saya yakin pusat akan mengakomodir dan melaksanakan prorgamnya,” katanya.

Yahya menegaskan, bahwa RCC ini salah satu penggerak perumahan syariah pada program Rumahku Surgaku. Di mana masyarakat dalam memiliki fasilitas perumahan tanpa harus ada bunga dan riba. Karena menerapkan dua hal itu dilarang oleh Allah SWT.(is)

Posted in Artikel, Motivasi & Hikmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.