TANGERANG – Nabi Muhammad SAW selain sebagai pemimpin negara dan pemimpin agama juga sebagai pebisnis yang sukses. Sehingga sosok Rasulullah SAW itu terus menjadi teladan umat manusia dalam berbagai bidang.
Ternyata kesuksesan Rasulullah SAW dalam bisnisnya karena memilki sifat jujur. Misalnya Rasulullah SAW bila berjualan produknya tidak dikurang-kurangi dan dilebih-lebihkan. “Tetap saja jualannya laku,” kata Ustad Anto Apriyanto saat mengisi pengajian rutin di Kantor MSC di Karawaci Kota Tangerang, dengan tema 16 Transaksi Terlarang dalam Ekonomi Islam, Jumat (30/4/2021).
Usatd Anto mengatakan, Rasulullah SAW jualannya tetap laku karena dia dalam berjualan memiliki sifat jujur. Dia tidak berorientasi mencari keuntungan. Sehingga semakin dipercaya konsumen atau masyarakat.
Ustad Anto mengingatkan, sebagai pedagang tentunya harus berikhtiar. Sementara urusan untung adalah Allah yang menentukan. Namun yang harus disyukuri kendati dapat sedikit yang penting keberkahannya.
Ustad Anto mengaku prihatin banyak pedagang yang praktiknya tidak sesuai ekonomi Islam. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mengejar keuntungan dengan berbagai cara yang melanggar aturan.
Praktik atau transaksi yang dilarang dalam Islam itu yakni Taghrir. Praktik ini upaya mempengaruhi orang lain dengan ucapan yang mengandung kebohongan agar terdorong melakukan transaksi.

Ustad Anto Aprianto saat mengisi pengajian rutin di kantor MSC Pusat di Karawaci.
Kemudian Tadlis yaitu tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah objek akad itu tidak cacat.Sedangkan Ghisysy adalah penjual memaparkan keunggulan-keunggulan dan keistimewaan barang yang dijual serta menyembuyikan kecacatannya.
Tiga praktik atau transaksi itu merupakan bagian 16 transaksi yang dilarang dalam ekonomi Islam. Sebab itu umat Islam harus menghindarinya karena mencari rezeki dengan jalan tidak baik.(is)