TANGERANG – Sistem ekonomi syariah belasan tahun lalu masih dianggap asing. Namun kini semua dengan mudah mengklaim konsep itu yang diterapkan ke berbagai bidang.
Ternyata tak segampang mempraktikan. Banyak tantangan dan butuh pengorbanan agar bisa melaksanakan itu.
Ini seperti yang dialami CEO Rumahku Surgaku Deri Suandi. Lantaran memilih konsep syariah di usaha propertinya hampir seluruh karyawannya hengkang.
Belum lagi setiap mitranya tak mau bekerjasama. Ia juga berani memutus semua transaksi keuangannnya yang konvensional demi beralih ke syariah.
Deri pun mengawali lagi bisnis propertinya dari nol. Properti sistem konvensional yang dibangunnya dan sudah berkembang ia tinggalkan konsepnya.
Menyadari apa yang dipilihnya demi tuntunan ilahi dan ingin mencari rezeki halal maka dirinya tetap konsisten menjalani properti syariah hingga sekarang.
Sudah banyak lewat program propertinya yakni program Rumahku Surgaku masyarakat bisa memiliki rumah. Yang menjadi kebanggaannya konsumen itu mayoritas kalangan menengah ke bawah.Yang dinilai tak layak bank dan dianggap tidak mampu.Namun lewat sentuhannya mereka bisa berdaya dan mampu. Mereka itu memiliki potensi kekuatan ekonomi yakni ekonomi syariah.
Deri mengatakan, bahwa membangun ekonomi syariah itu harus dimulai dari diri sendiri. Seperti memiliki pekerjaan sendiri yang dibarengi konsep syariah. “Disini Allah akan mengangkat kita dan dipenuhi berbagai kebutuhannya,” katanya saat rapat koordinasi dengan berbagai divisi pada program perumahan syariah dalam menyambut tahun 2021 di Kantor Rumahku Surgaku, Cimone Karawaci Kota Tangerang, Sabtu (2/1/2021)

Rapat koordinasi dari berbagai divisi pada program penggerak perumahan syariah di Kantor Rumahku Surgaku Cimone Karawaci Kota Tangerang.
Menurutnya, perusahaan properti syariah yang sejak 4 tahun lalu dibangunnya sudah menampakan hasil. Bahkan kini didukung empat lembaga program penggerak perumahan syariah. Di antaranya RCC (Riba Crisis Centre), Pewiranusa Syariah, Program Rumahku Surgaku, dan MSC (MarketingSakti.Com).
Empat lembaga ini juga menjadi lokomotif dalam program membangun perekonomian syariah. Karena itu jaringannya sudah menyebar luas. Misalnya di Banten, Jawa Barat, Bengkulu, Riau, Padang, dan Medan.(is)