TANGERANG – Pengembang syariah Rumahku Surgaku mulai diperhitungkan masyarakat. Ini dibuktikan tetap antusiasnya masyarakat memilih perumahan dari pengembang tersebut.
Santernya pemberitaan perumahan syariah fiktif tak mengurungkan masyarakat untuk membeli perumahan pada group Rumahku Surgaku. Bahkan mereka kini mengetahui berbagai sistem penjualan perumahan yang berlaku di Indonesia.
Muhamad Ridwan, konsumen perumahan syariah Sangiang Baitussalam, mengaku dirinya kini menjadi paham soal sistem penjulan perumahan-perumahan. Ini setelah mendapat gambaran dari Rumahku Surgaku. “Skema penjualan ternyata ada beberapa. Namun bagi saya yang terbaik skema syariah ini,” katanya, di sela-sela grand launching pilih kavling Sangiang Baitussalam di Hotel Grand Serpong, Ahad (5/1/2020).

Konsumen perumahan syariah Sangiang Baitussalam, Muhamad Ridwan, menunjukan berkas SPPR usai pilih kavling perumahan tersebut di Hotel Grand Serpong.
Pria yang bekerja di kargo Bandara Soekarno-Hatta ini menegaskan, rumah merupakan kebutuhan dasar. Dengan memiliki tempat tinggal layak setidaknya kehidupan berumahtangga akan terbina dengan baik. Ini karena sebuah rumah jadi awal untuk menata kehidupan. Karena itu dirinya yakin dengan skema syariah ini lebih berkah.
Sementara, menanggapi maraknya pemberitaan negatif perumahan syariah, Ketua Perwiranusa Hendrik Welas mengatakan, kesalahan bisa terjadi pada pengembang mana saja. Baik itu pengembang syariah maupun konvensional.“Sebenarnya yang konvensional juga banyak,” katanya, Selasa (14/1/2020).
Ia menjelaskan, kesalahan pada pengembang syariah yang terjadi saat ini lantaran faktor karkater pengembang. Sementara sistemnya tidak salah. Di sini selanjutnya masyarakat bisa menilai mana pengembang yang benar dan salah.

Sejumlah konsumen Sangiang Baitussalam mengisis SPPR (Surat Permohonan Pembelian Rumah) di Hotel Grand Serpong.
Saat ini masyarakat bisa melihat pengembang itu terdaftar atau belum di Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Ini dengan mengecek langsung nama perusahaan pengembang tersebut di laman sistem registasi pengembang (Sireng) dengan alamat Sireng.pu.go.id. Bila ada berarti pengembang tersebut sudah bagus.
Hendrik menilai, untuk pengembang syariah Rumahku Surgaku sudah berada di bawah asosiasi Perwiranusa dan REI. Otomatis pengembang tersebut juga terdaftar di Sireng.pu.go.id. Bergabungnya pengembang di asosiasi perumahan untuk bisa diawasi kegiatan proyek-proyeknya.
Menurutnya, Rumahku Surgaku yang didirikan Deri Suandi ini sudah memiliki track record baik. Karena sudah bergabung di beberapa asosiasi perumahan dan terdaftar di Kementerian PUPR. Kemudian sudah membangun ratusan rumah di Samawa Village Sepatan. Sehingga suskses sebagai pelopor perumahan syariah. Selain itu sudah membangun perumahan di lima provinsi yakni Banten, Jabar, Lampung, Sumatera Barat, dan Bengkulu.(wan)