Ketua RCC Bandung Raya, Rahmat Kartolo : Riba Sudah Jadi Gaya Hidup

BANDUNG – Umat saat ini sudah dikondisikan gaya hidup riba. Itu lantaran demi mengejar keinginan -keinginan materi. Bila tak ikut arus tersebut dinilai  ketinggalan.

 

Umat tidak sadar telah terjebak riba. Riba ada di sistem pembelian perumahan, pembelian kendaraan, atau lainnya. ”Orang yang ingin punya rumah atau kendaraan harus pakai riba. Riba sudah jadi gaya hidup,” kata Ketua DPD RCC (Riba Crisis Centre) Bandung Raya Rahmat Kartolo, saat sosialisasi program Perumahan Syariah Tanpa Riba di Rumah Makan Legit Cipadung Cibiru Kota Bandung, Sabtu (10/10/2020).

 

Rahmat menegaskan, RCC ini lembaga dakwah anti riba. Lewat wadah ini ingin mengeluarkan masyarakat dari perbuatan riba. Karena itu terus menyosialisasikan programnya ke masyarakat.

 

Rahmat sendiri punya pengalaman soal riba. Menurutnya, sangat sakit terjebak riba itu. Hidup tidak nyaman dan ekonomi terus terganggu. Kesimpulannya riba itu sangat menyengsarakan hidup.

 

Pihaknya gembira karena RCC Bandung Raya dalam memberantas riba disambut berbagai elemen masyarakat  dan organisasi. Seperti didukung MUI, Muhamadiyah, Nahdlatul Ulama, Persis, Perwiranusa Syariah, MarketingSakti.Com, dan jutaan anggota Perhimpunan Keluarga Minang (PKM) Provinsi Jawa Barat.

 

Di acara itu hadir juga Ketua Umum RCC Deri Suandi, para pengurus RCC Bandung Raya, Camat Cilenyi Kabupaten Bandung, Kepala Desa Cibiru Wetan Kabupaten Bandung, para mantan Ketua PKM Jawa Barat, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

 

RCC Bandung Raya merupakan pengurus DPD ke depalan yang terbentuk. Selaku Ketua Umum RCC Deri Suandi yang berpusat di Kota Tangerang. RCC memiliki tiga program utama yakni program Edukasi, Advokasi, dan Ekonomi. Perumahan syariah adalah bagian dari program ekonomi RCC.

 

Dalam kesempatan itu dilakukan MoU atau kerjasama DPD RCC Bandung Raya dengan Perhimpunan Keluarga Minang Provinsi Jawa Barat mengenai perumahan syariah program Rumahku Surgaku.(is)