Deri Suandi : Masyarakat Mandiri dan Sejahtera Awali dari Perumahan Syariah

MASIH ketergantungan dari pihak luar ciri masyarakat belum mandiri. Imbasnya masyarakat tersebut lama untuk merasakan kesejahteraan.

 

Inilah kondisi mayoritas umat Islam Indonesia. Sebenarnya bangsa ini bisa keluar dari ketergantungan itu. Sehingga ada perubahan  yang lebih baik. “Karena tak dipakai sistemnya maka Allah tidak rido,” kata Deri Suandi, CEO Rumahku Surgaku saat memberikan sambutan di acara Gathering Launching Kavling Bumi Samawa Residence di Hotel Horison Kota Tangerang,  Sabtu (19/9).

 

Deri mengungkapkan, prilaku masyarakat yang rusak. Seperti orangtua menelantarkan keluarga. Sebaliknya banyak anak tidak menghargai orangtua. Itu lantaran efek dari perbuatan riba yang dilakukan masyarakat tersebut. Dimana riba itu merupakan dosa besar dan berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat. Riba juga dilarang oleh semua agama.

 

Menurutnya, kebutuhan akan rumah setiap tahunnya tinggi dan mengaitkan berbagai bidang. Pencetak perilaku riba tersebesar juga bidang properti. Tentunya properti dengan cara konvensional. Karena cara tersebut melegalkan bunga, denda, dan sita bagi setiap konsumennya yang melanggar.

Gathering Launching Kavling Syariah Bumi Samawa Residence di Hotel Horison, Kota Tangerang.

Ia mengingatkan masyarakat yang melaksanakan cara tersebut sadar atau tidak sudah terjebak riba. Bagi yang membeli properti rumah tentunya barang-barangnya untuk mengisi  rumah didapatkan cara serupa juga.

 

Sementara dengan properti syariah menggunakan skema syariah. Tidak dikenakan bunga, didenda, disita, atau adanya unsur-unsur riba. Namun ada kegiatan tolong-menolong seperti dibuatkan usaha dan lingkungannya diciptakan nyaman.  “Ini supaya mereka hidup mandiri dan sejahtera,” katanya.

 

Karena itu, kata Deri, pengembang properti syariah yang tergabung dalam Program Rumahku Surgaku ini terus menciptakan masyarakat Indonesia bebas riba yang dimulai dari bidang perumahan.

 

Untuk mewujudkan itu Program Rumahku Surgaku bekerjasama dengan Riba Ciris Centre, alim ulama, tokoh masyarakat, dan asosiasi perumahan Perwiranusa.(is)

 

Posted in Artikel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.