Bersinergi dengan Ulama dan Pengusaha ; RS Kunjungi Pelosok Bogor

Lewiliang, RS Online

Allah SWT menciptakan segala sesuatu di dunia ini pasti ada manfaat dan kegunaannya. Begitu juga ketika keanekaragaman jenis dan tipikal manusia dimunculkan berikut profesi serta keahliannya. Ada manusia tercipta sebagai saudagar kaya yang dermawan, ada pula profesor yang briliant menciptakan rumus-rumus tapi ada juga yang menjadi kuli panggul dengan penghasilan pas-pasan. Semuanya ada karena Allah SWT dan semuanya sama di mata Allah SWT, hanya taqwa menjadi pembeda.

Senin pagi (18/12) tim dakwah anti riba RS (Rumahku Surgaku) bergerak menuju sebuah desa di pelosok Lewiliang. Tujuan kami adalah rumah seorang pengusaha kayu yang bersedia berjuang bersama kami untuk mendakwahkan anti riba.

Pak Ori pangiilan akrabnya, lelaki kelahiran Palembang ini kesehariannya adalah seorang pengajar ngaji di sebuah masjid kampung. Selain itu, Pak Ori juga membuka usaha kayu dan bahan bangunan. “ Kita hidup bakalan mati. Semuanya yang ada dalam genggaman kita adalah milik Allah SWT ; keluarga kita, harta dan jabatan kita semuanya kepuanyaan Allah SWT. Oleh sebab itu semuanya harus kita arahkan ke jalan Allah SWT. Dan saya melihat dakwah anti riba ini adalah tugas kita bersama… Saya insyaallah siap mendukungnya” terang lelaki jebolan Pesantren Darurrahman ini.

Tim Dakwah RS Pantang Pulang Sebelum Selesai Dakwah

Setengah hari kami berbicara dan bertukar pikiran dengan Pak Ori di kediamannya. Dari aktifitas warga sekitar hingga masalah-masalah yang dihadapi menjadi bahan perbincangan kami. Akhirnya kamipun berpamitan karena akan melanjutkan agenda RS.

Gerimis mengiringi tim dakwah anti riba RS (Rumahku Surgaku) dalam perjalanan. Perkebunan kelapa sawit di kiri kanan jalan seolah melambai memberikan teriakan semangat kepada kami untuk tetap berdakwah. Ustadz Hadits Basso Al Aidit, anggota tim sekaligus supir relawan,  menguatkan kami de

ngan kalimatnya “ Pantang Pulang Sebelum Selesai Misi Dakwah”.

Perjalanan kami terhenti di sebuah rumah sederhana di tepi sawah, tepatnya di kediaman Ustadz Awwad Al Amri. Seorang pendakwah lulusan Islamic University of Madinah yang sengaja beruzlah (menghindari keramaian) dan fokus berdakwah di pelosok desa. Kamipun akhirnya berdiskusi tentang dakwah sambil sesekali menikmati kopi yang dihidangkan.

Sinergi RS dengan Ulama dan Da’i

Tak lama berselang, datang seorang ulama dari Yaman bertandang ke kediaman Ustadz Awwad. Bukanlah sebuah kebetulan, kami yakin Allah SWT yang mengaturnya. Tim dakwah anti riba RS (Rumahku Surgaku) pun dikenalkan kepada ulama tersebut dan ketika berbincang ternyata beliau juga menggerakkan anti riba di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kami akhirnya bertukar pikiran dan insyaallah akan bersinergi dalam meraibkan riba.

(Redaksi)

Posted in Artikel, Motivasi & Hikmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.